Istana Balla Lompoa Marusu Kabupaten Maros Sulawesi Selatan

Balla Lompoa Marusu Jalan Taqwa No. 9 Kelurahan Baju Bodoa Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros (ist)

Balla Lompoa merupakan Istana Kerajaan Marusu sekaligus kediaman Karaeng Marusu beserta keluarganya yang merupakan bagian dari sejarah terbentuknya Kabupaten Maros. Rumah adat Balla Lompoa hingga saat ini masih mempertahankan eksistensinya sebagai warisan arsitektur Bugis Makassar dari Kerajaan Marusu yang telah berusia ratusan tahun.

Tipologi bentuk rumah kembar (Bola Kambarae) menyimbolkan kekuasaan lebih dari satu suku dan predikat Andi (Bugis) dan Daeng (Makassar). Selain itu, aktivitas adat berupa upacara ritual diantaranya  Appalili, Kattobokko, Appadendang dan Kalula masih dilaksanakan sebagai media untuk menjalin hubungan kekeluargaan dan merupakan produk budaya Kerajaan Adat Marusu.

Istana Balla Lompoa Marusu Jalan Taqwa No. 9 Kelurahan Baju Bodoa Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros. Secara astronomis terletak pada titik 5° 00’22.14″ LS dan 119°34’4.12″ BT, tepatnya di sebelah barat pusat Kota Maros.

Istana Balla Lompoa menempati lahan seluas 30m x 20m dengan arah hadap rumah ke utara dengan batas-batas lahan berupa pagar kawat di sisi barat, lorong selebar satu meter di sisi selatan dan timur dan jalanan di sisi utara. Kepemilikan lahan asli istana sebelumnya cukup luas karena sisi barat mencapai Kompleks Makam Kassi Kebo dan sisi timur mencapai beberapa blok rumah.

Namun seiring perkembangan waktu, lahan luas tersebut dibagi dan/atau dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, terutama keturunan keluarga istana. Rumah-rumah di sebelah barat dan timur istana masih merupakan keluarga inti. Adapun penduduk dari golongan biasa, dibebaskan memanfaatkan lahan seperti membangun rumah sendiri sebagai imbalan atas jasanya membantu keluarga istana.

Sisi kanan istana terdapat bangunan tambahan berupa baruga yang dimanfaatkan sebagai Sekretariat Lembaga Seni Budaya “Barasa” Kabupaten Maros. Bangunan ini terhubung dengan bangunan Balla Lompoa Marusu oleh sebuah “lorong” yang mengarah ke teras Balla Lompoa Marusu. Bangunan lain yang berada di dalam lahan inti Balla Lompoa adalah sebuah rumah yang terletak di sisi timur namun terpisah secara fisik dengan istana. Rumah tersebut dibangun oleh salah seorang keluarga inti istana.

Di antara kedua bangunan tersebut, terdapat sebuah sumur yang merupakan bagian atau sumber air untuk istana Balla Lompoa. Sisi barat juga terdapat sebuah bangunan yang berfungsi sebagai lumbung padi istana. Lumbung padi tersebut telah mengalami perubahan bentuk maupun bahan yang digunakan.

Ruang penyimpanan benda-benda Pusaka Kerajaan (ist)

Istana sebagai sebuah pusat kekuasaan pada masanya tentunya akan dikelilingi oleh sarana pendukung dan sumber-sumber kehidupan dalam keberlangsungan suatu pemerintahan. Objek yang masih tersisa sebagai bagian dari istana atau bangunan yang relevan dengan keberadaan dengan istana yakni, Masjid Kassi Kebo, Kompleks Makam Kassi Kebo dan sawah.

(Sumber: kemdikbud.go.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *