Sejarah Museum Daerah Maros

Museum Daerah Maros menempati bangunan daerah Kantor Controller yang didirikan tahun 1835 oleh Belanda untuk kepentingan kolonial di Maros. Pasca Kemerdekaan bangunan ini silih berganti beralih fungsi, mulai dipergunakan sebagai Kantor Kepala Pemerintahan Negeri Maros, kemudian dijadikan sebagai Rumah Sakit Bersalin, lalu menjadi Kantor Bappeda Maros hingga dipergunakan sebagai Kantor Camat Turikale.

Gambar : Kantor Museum Daerah Maros

Bangunan Museum Daerah Maros berukuran 266 M² dan menempati lahan seluas 1.370 M² tarletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 1, Kelurahan Turikale, Kecamatan Turikalr, Kabupaten Maros. Kondisi bangunan 90% merupakan bangunan asli dari masa kolonial dengan bentuk persegi yang memanjang ke belakang. Bangunan Museum Daerah Maros terbuat dari bahan dasar batu bata yang diplester kapur dan pasir. Bagian lantai ditutupi Tegal dan bagian atas ditutupi seng.Pemerintah Kabupaten Maros telah menetapkan bangunan ini sebagai Cagar Budaya sehingga Bangunan Museum Daerah Maros ini juga merupakan salah satu koleksi yang dimiliki Museum Daerah Maros.

Struktur bangunan Lanraad Koleksi Museum Daerah Kabupaten Maros berupa struktur, yaitu seperti genteng, bata, dan plesteran bangunan Landraad. Berdasarkan arsip di Kantor Pengadilan Negeri Maros, bangunan kantor Landraad ini dibangun tahun 1918 yang berfungsi sebagai Kantor Pengadilan. Kantor ini berbatasan dengan Jalan Jenderal Ahmad Yani di sebelah Selatan, barat berbatasan dengab Kantor Kejaksaan Negeri Maros, sebeleah timur berbatasan dengan jalan H.M Kasim, dan di sebelah Utara berbatasan dengan Rumah Dinas Hakim Ketua.

Batu Bata dari struktur bangunan Landraad yang dibangun tahun 1928 yang berfungsi sebagai Kantor Pengadila ini melekat pada struktur Tiang bangunan dengan Berat 300 gram, panjang 24 cm, tebal 5,5 cm dan Lebar : 11 cm. Selain itu ada juga Bata yang melekat pada struktur Dinding bangunan dengan berat 250 gram, panjang 12 cm, tebal 5,5 cm dan lebar 11cm. Koleksi Arkeologi selanjutnya adalah Genteng yang digunakan sebagai atap bangunan dengan berat 300 gram, panjang 34 cm, tebal 1,7 cm dan lebar 27 cm. Koleksi terakhir yaitu plasteran yang melekat pada dinding Bangunan dengan Berat 1000 gram, tebal 2,5 cm, terdiri dari pasir, kapur Dan Semen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *